Skizopernia adaalah
penyakit yang insidennya meningkat bila ada riwayat keluarga. Penyakit ini
dtandai ddengan delusi, halusinasi, perilaku yang secara social tidak daoat
diterima dan/atau asosiasi yang tidak adekuat (disebut gejala positif).
Kekurangan motivasi dan emosi dan juga
serting kali terjadi (disebut gejala negative). Pada bebeerapa pasien, gejala
positif yang mendominasi (tipe I) dan pada pasien lain gejala pasien yang
mendominasi (tipe II).
Pada skizophernia
terdapat penurunan aliran darah dan ambilan glukosa, terutama di korteks
frontalis, dan pada pasien tipe II juga terdapat penurunan njumlah neuron
(penurunan substansia grisea). Selain itu, migrasi neuron yang abnormal selama
perkembangan otak selama secara patofisiologi yang bermakna.
Atropi penonjolan
dendrite dari sel pyramidal telah ditemukan di korteks prefontalis dan di girus
singulata. Penonjolan dendrit mengandung sinaps glutamatergik, sehingga
transmisi glutamatergik terganggu. Selain, itu pada area yang terkena
pembentuka GABA dan atau jumlah neuron GABAergik tampaknya berkurang sehingga
pemhambatan sel pyramidal menjadi berkurang.
Makna patofisiologi
yang khusu dikaitan dengann dopamine atau agonis dopamine yang berlebihan dapat
menimbulkan gejala skizofrenia. Disisi lain penurunan reseptor D2 di kortex
prefrontalis, dan penurunan reseptor D1 dan D2 berkaitan dengan gejala negative
skizofrenia. Penurunan reseptor dopamine mungkin terjadi akibat pelepasan
dopamine yang meningkat hal ini tidak memiliki efek patologik.
Dopamine berperan
sebagai transmitter melalui beberapa jalur
1.
Jalur
dopaminergik ke system limbic (mesolimbik) dan
2.
Ke
kortex system meso korteks
3.
Otorik
Pada system tubuloinfundibular dopamine mengatur pelepasan hormone hipofisis
4.
Dopamine
mengatur aktifasi pada system nigrostriatum
Pelepasan dan
kerja dopamine ditingkatkan oleh beberapa zat yang meningkatkan perkembangan
skizofrenia. Jadi, pengobatan dopaminergik pada penyakit Parkinson dapat
menimbulkan gejala skizofrenia, yang selanjutnya dapat membatasi pengobatan
penyakit Parkinson:
1.
L-dopa
menyebabkan pembentukan dan pelepasan dopamine meningkat
2.
Penghambat
monoamine oksidase yang menghambat pemecahan dopamine sehingga meningkatkan
availibitas dopamine untuk pelepasanya di celah sinaps.
3.
Kokain
juga merangsang pelepasan dopamine di celah sinaps
4.
Amfetamin
menghambat ambilan dopamine di ujung saraf prasinap sehingga pada waktu yang
bersamaan meningkatkan konsentrasi trasnmiter di presinaps.
Sebaliknya saat
antidopaminergik dapat mengurangi skizofrenia:
1.
Seperti
fenothiazid dan haloperidol, obat ini memindahkan dopamine dari reseptornya
sehingga memiliki kerja antidopaminergik
2.
Penghambatan
ambilan dopamine pada vesikel sinaps, misalnya reseprin dan akhirnaya akan
menghambat pelepasan transmitter di celah sinaps.
Serotonin mungkin juga
berperan dalam menimbulkan gejala skizofrenia. Kerja serotonin yang berlebihan
dapat menyebabkan halusianasi.
REFERENSI :
Silbernagl S, Lang F.
Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar