Gatal
adalah suatu persepsi akibat terangsangnya serabut mekanoreseptor. biasanya
impuls berawal dari rangsangan permukaan ringan, misalnya pada rambatan kutu,
bahan iritan, gigitan serangga. Sensasi gatal biasanya diikuti dengan refleks
menggaruk yang bertujuan untuk memberi sensasi nyeri yang cukup sehingga sinyal
gatal pada medula spinalis dapat ditekan. Penyebab gatal sangat beragam, antara
lain
·
Reaksi alergi (hipersensitivitas tipe 1)
·
Pembentukan sistem komplemen
·
Inflamasi
·
Paparan fisik
·
stress
·
Autoimun
·
Penyakit sistemik
·
Keganasan
·
Bahan iritan
·
Obat - obatan
Masing-masing
faktor penyebab mempunyai jalur patomekanisme yang berbeda, namun pada akhirnya
semua mekanisme akan berhubungan dengan pengeluaran histamin sebagai mediator
inflamasi yang menyebabkan pruritus atau gatal. Histamin dibentuk oleh sel mast
jaringan dan basofil. Pelepasannya dirangsang oleh kompleks antigen-antibodi
(IgE), alergi tipe I, pengaktifan komplemen (C3a, C5a), luka bakar, inflamasi,
dan beberapa obat. Histamin melalui reseptor H1 dan peningkatan konsentrasi
Ca2+ seluler di endotel akan menyebabkan endotel melepaskan NO, yang
merupakan dilator arteri dan vena. Melalui reseptor H2 histamin juga
menyebabkan pelebaran pembuluh darah kecil yang tidak tergantung dengan NO.
Histamin meningkatkan permeabilitas protein di kapiler. Jadi, protein plasma
difiltrasi dibawah pengaruh histamin, serta gradien tekanan onkotik yang
melewati dinding kapiler akan menurun sehingga terjadi edema.
Ketika
sel mast menghasilkan histamin, ia langsung dapat mensensitisasi ujung serabut
saraf C yang berada di bagian superfisialis kulit. Saraf C termasuk saraf tak
bermielin yang juga berfungsi sebagai reseptor rasa geli. Setelah impuls
diterima oleh saraf C, impuls diteruskan ke serabut radiks dorsalis kemudian
diteruskan menuju medulla spinalis. Pada komisura anterior medulla spinalis
impuls menyilang ke kolumna alba anterolateral sisi berlawanan. Kemudian naik
ke batang otak atau talamus untuk diinterpretasikan sebagai sensasi gatal.
Sensasi ini kemudian merangsang refleks menggaruk untuk memberikan sensasi
nyeri yang cukup untuk kemudian menekan sinyal gatal pada medulla spinalis.
Berikut
mekanisme yang sesuai dengan kasus,
1. Penyakit
Autoimun terkait genetik
Psoriasis tipe I dengan awitan dini
bersifat familial dan berhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57, dan Cw6. HLA
disini merupakan suatu petanda imunogenetik yang mencetuskan respon imun pada
diri seseorang. Dalam keadaan normal HLA bertugas untuk mempresentasikan
determinan antigen pada sel limfosit Th CD4+ yang kemudian dapat menimbulkan
respons imunologik.
2. Inflamasi
3. Reaksi
Alergi
Alergi merupakan reaksi
hipersensitivitas tipe I. Bila terbentuk ikatan antigen-antibodi terbentuk second messenger yang memicu degranulasi
sel mast sehingga terjadi eksositosis mediator inflamasi, salah satunya
histamin yang dapat menyebabkan gatal.
4. Paparan
fisik
5. Stress
6. Serum sickness
Penisilin
dan sulfonamida dapat menyebabkan keadaan yang dikenal dengan serum sickness. Penyakit ini merupakan
akibat terbentuknya kompleks imun dalam darah. Dulu keadaan ini ditemukan pada
pasien dengan pemberian antiserum kuda untuk mencegah difteri atau tetanus.
Pada mulanya diberikan bahan antigenik sehingga timbul respons antibodi yang spesifik.
Pada saat itu antigen dalam darah menurun tajam disertai pembentukan kompleks
imun yang terdiri dari satu molekul antibodi dan dua molekul antigen. Seiring
berjalannnya waktu terbentuklah kompleks yang lebih besar dengan perbandingan
tiga molekul antigen dan dua molekul antibodi. Kompleks ini mudah mengendap di
pembuluh darah kecil dan dapat mengaktifkan sistem komplemen dan mekanisme
radang lainnya. Diantara produk komplemen yang terbentuk ada yang disebut
dengan anafilatoksin (C3a, C5a) yang dapat merangsang sel mast untuk
memproduksi histamin dan timbulah gatal.
izin di sadur ya ka..
BalasHapus