Selasa, 27 Agustus 2013

skoliosis-kifosis-lordosis


 (kelaianan muskuloskeletal pada anak)

A.     SKOLIOSIS
·         Defenisi
Skoliosis adalah :
-          Deformitas postural vertebra yang mengakibatkan deviasi/kurvatura lateral (koronal).
-          Umumnya berkaitan dengan rotasi korpus vertebra yang terletak dalam kurva.
-     Dapat terjadi secara kongenital (scoliosis kongenital), masa kanak-kanak (scoliosis juvenile), masa remaja (scoliosis Adolsen) dan dewasa (Skoliosis degenerative).
-     Skoliosis kongenital merupakan akibat proses degenerative, proses terkait penyakit tertentu atau idiopatik.

·         Gejala Klinis
-          Bergantung kepada derajat beratanya kurva, lokasi deviasi serta etiologi.
-          Gejala awal biasanya asimtomatik.
-          Rasa lelah terutama pada akhir aktivitas, terutama pada daera lumbal.
-          Nyeri punggung pada scoliosis berat.
-          Nyeri bersifat mekanik.
-          Nyeri semakin berat bila semakin lama melakukan ambulasi.
-          Dapat berkurang bila berbaring.

·         Pemeriksaan Fisik
-          Tanda hump (punuk) pada punggung.
-          Asimetri pundak dan tinggi pinggul.
-          Asimetri pada ukura payudara/ kontur lipatan pinggang.
-          Pemeriksaan neurologis umumnya normal. Pemeriksaan defisit neurologis perlu diperiksa bila dicurigai scoliosis degenerative.

·         Pemeriksaan Penunjang
-          Foto polos torakolumbal AP dan lateral
-          MRI dan CT Scan bila dicurigai etiologi spesifik.

·         Pentalaksanaan
-          Konservatif
§  Observasi berkala
§  Analgesik/antinflamasi non-steroid
§  Rehabilitasi
-          Operatif dengan indikasi :
§  Deformitas progresif.
§  Instabilitas.
§  Defisit neurologis baru/progresif.
§  Gangguan kardiopulmonar.

SKOLIOSIS KONGENITAL
·         Defenisi
-          Deviasi lengkung tulang belakang yang disebabkan oleh kelainan perkembangan tulang belakang selama dalam kandungan.
-          Ditemukan pada saat pemeriksaan bayi baru lahir.
-          Secara klinis baru terlihat jika anak sudah bertumbuh.

·         Klasifikasi
-          Gangguan pertumbuhan tulang belakang :
§  Partial (wedge vertebrae.
§  Total (Hemivertebrae).
-          Kegagalan segmentasi :
§  Unilateral (Unilateral Unsegmented BAR).
§  Bilateral.
-          Kombinasi (mixed).
Pemeriksaan Fisik
-          Deviasi lengkung kearah lateral disertai rotasinya yang akan menyebabkan perubahan perkembangan sekunder pada vertebra dan tulang iga…..mengakibatkan deformitas tulang iga.
-          Dapat disertai kelainan sistem kemih dan genital serta penyakit jantung bawaan.

·         Pemeriksaan Penunjang
-          Foto polos torakolumbal.
-          MRI dan CT Scan untuk menilai anatomi dan kelainan pada canalis servicalis.

·         Pentalaksanaan
Tujuan utama : Mencegah keparahan deformitas tulang belakang.
-          Non-operatif
§  Monitoring dengan pemeriksaan radiologis dilakukan pada 4 tahun pertama karena pada masa-masa ini terjadi fase pertumbuhan yang cepat.
§  Penyangga tubuh : penyangga Milwaukee.
-          Operatif : deviasi lengkung vertebra semakin progresif.

B.     KIFOSIS
·         Definisi
-            Deviasi sagital vertebra atau peningkatan kurva ke arah posterior melebihi nilai normal (20-40 derajat).
-            Kifosis patologik berhubungan dengan fraktur kompresi pada osteoporosis, tumor, penyakit Sceuermenn.

·         Gejala Klinis
-          Nyeri punggung seperti diremas-remas/ditarik disertai kekakuan.
-          Nyeri bersifat intermitten.
-          Nyeri dan kaku terasa bila membungkuk ke depan.
-          Kasus berat dapat terjadi gangguan kardiopulmoner : sesak, fatik, berkurangnya toleransi fisik untuk beraktivitas.

·         Pemeriksaan Fisik
-          Peningkatan kifosis torakal akan mengakibatkan pergeseran ke depan (forward Displacement) kepala dan leher terhadap segmen vertebra dibawahnya sehingga menyebabkan kompensasi berupa peningkatan lordosis lumbal.
-          Nyeri tekan apabila dilakukan palpasi pada prosessus spinosus
-          Pemeriksaan neurologis bila ada keluhan kelemahan, gangguan sensorik/keluhan pola jalan.
·         Pemeriksaan Penunjang
-          Foto polos torakolumbal AP dan lateral.
-          MRI dan CT Scan bila dicurigai etiologi spesifik.

·         Penatalaksanaan
-          Konservatif
§  Observasi berkala.
§  Analgesik/antinflamasi non-steroid.
§  Rehabilitasi.
-          Operatif dengan indikasi :
§  Deformitas progresif.
§  Instabilitas.
§  Defisit neurologis baru/progresif.
§  Gangguan kardiopulmonar.

KIFOSIS KONGENITAL
·         Defenisi
-          Insiden ini lebih rendah dibandingkan scoliosis kongenital.
-          Tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan paraplegia.

·         Klasifikasi/Tipe
-          Gangguan segmentasi tulang vertebra biasanya terjadi pada regio midtorakal/apeks torakolumbal dan biasanya mengenai 2-8 segmen vertebra.
-          Bagian pembentuk tulang vertebra.
§  Gangguan pembentukan tulang belakang bagian anterior
§  Gangguan pembentukan tulang belakang bagian anterolateral bersamaan dengan sudut posterior hemivertebra akan membentuk kifoskoliosis.

·         Gejala Klinis
-          Nyeri punggung bawah akibat kompensasi hiperlordosis daerah lumbal.
-          Kifosis yang disebabkan oleh gangguan pembentukan biasanya bersifat progresif, jika tidak dilakukan terapi mengakibatkan paraplegia.

·         Penatalaksanaan
Semua kasus harus ditangani operatif
-          Koreksi gangguan pembentukan dengan tujuan mencegah terjadinya paraplegia.
-          Koreksi gangguan segmentasi.
C.      LORDOSIS
-          Disebabkan oleh gagalnya segmentasi posterior dari tulang vertebra sedangkan proses segmentasi bagian anterior tulang vertebra tidak terganggu.
-          Paling jarang ditemukan.
-          Deformitas bersifat progresif sehingga dapat mempengaruhi besarnya diameter anteroposterior tulang dada.
-          Berkurangnya diameter anteroposterior rongga dada akan menurunkan fungsi mekanik tulang dada iga dalam proses pernapasan.
-          Terapi : Operatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar