Materi Kuliah Fakultas Kedokteran
update materi yg pastinya tepat sasaran :)
Jumat, 04 Oktober 2013
JNC COMPLETE VERSION
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
1.
Hipertensi kronik
TD
sistol ≥ 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg terutama pada kehamilan sebelum 20
minggu dan menetap > 12 minggu postpartum
2.
Preeklampsia
-
TD sistol ≥ 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg
dengan proteinuria (>300 mg/24 jam) setelah 20 minggu masa kehamilan.
-
Dapat berkembang menjadi eklampsia (seizures)
-
Biasanya pada perempuan nulipara, kehamilan
ganda, wanita dengan hipertensi ≥ 4 tahun, riwayat preeclampsia pada keluarga,
hipertensi pada kehamilan sebelumnya, penyakit ginjal.
3.
Chronic hypertension with
superimposed preeclampsia
Onset
baru proteinuria setelah 20 minggu pada wanita dengan hipertensi.
Pada
wanita dengan hipertensi dan proteinuria terutama sampai 20 minggu masa gestasi
-
Mendadak, proteinuria meningkat 2-3 x
-
TD tinggi mendadak
-
Trombositopenia
-
Peningkatan AST atau ALT
4.
Gestational hypertension
-
Hipertensi tanpa proteinuria yang terjadi
setelah 20 minggu masa gestasi.
-
Dapat menggambarkan fase preproteinuri dari
preeclampsia atau hipertensi kronik berulang yang berkurang pada pertengahan
kehamilan.
-
Dapat berkembang menjadi preeclampsia.
-
Jika berat, dapat mengakibatkan peninggian
derajat lahir premature dan retardasi pertumbuhan daripada preeclampsia ringan.
5.
Transient hypertension
-
Diagnosis retrospektif
-
TD normal pada 12 minggu postpartum.
-
Dapat terjadi pada kehamilan berikutnya.
-
Prediksi hipertensi primer berikutnya
Terapi hipertensi kronik dalam kehamilan
No
|
Agent
|
Comment
|
1
|
Methyldopa
|
Lebih suka dipakai
|
2
|
BBs
|
Dilaporkan terdapat retardasi
pertumbuhan intrauterine (atenolol), secara umum aman
|
3
|
Labetalol
|
Lebih dipilih untuk metildopa karena
penurunan efek samping
|
4
|
Clonidin
|
Data terbatas
|
5
|
Antagonis kalsium
|
Data terbatas
No increase in major teratogenicity
with exposure
|
6
|
Diuretic
|
Bukan lini pertama
Kemungkinan aman
|
7
|
ACEI, angiotensin II receptor
antagonis
|
Kontraindikasi
Dilaporkan: toksisitas fetus dan
kematian
|
Terapi Acute Severe hypertension pada preeklampsia
1
|
Hidralazine
|
Bolus 5 mg IV, kemudian 10 mg setiap
20-30 menit sampai maksimum 25 mg, ulangi beberapa jam bila perlu
|
2
|
Labetalol (lini kedua)
|
Bolus 20 mg IV, kemudian 40 mg 10
menit berikut, 80 mg setiap 10 menit untuk 2 dosis tambahan sampai maksimum
220 mg.
|
3
|
Nifedipine (controversial)
|
10 mg PO, ulangi setiap 20 menit sampai maksimum 30 mg. hati-hati
ketika menggunakan nifedipine dengan magnesium sulfat, dapat dijumpai
penurunan TD tajam.
Short acting nifedipine tidak
disetujui oleh US Feed and Drug Administration untuk manajemen hipertensi
|
4
|
Sodium Nitropruside
|
0,25 μg/kg/menit sampai maksimum 5
μg/kg/menit.
Keracunan cyanide pada fetus dapat
terjadi jika digunakan lebih dari 4 jam
|
Obat parenteral untuk terapi hipertensi emergensi
No
|
Obat
|
Dosis
|
Onset
kerja
|
Durasi
kerja
|
Adverse effects
|
Special
indication
|
Vasodilator
|
||||||
1
|
Sodium Nitropruside
|
0,25-10 μg/kg/menit
|
Segera
|
1-2 menit
|
Nausea, vomit, muscle twitching,
berkeringat, thiocynate dan intoksikasi sianida
|
Most hypertensive emergencies,
hati-hati dengan peninggian TIK atau azotemia
|
2
|
Nicardipine hydrochloride
|
5-15 mg/jam IV
|
5-10 menit
|
15-30 menit, dapat melebihi 4 jam
|
Takikardi, headache, kemerahan,
phlebitis lokal
|
Most hypertensive emergencies,
kecuali gagal jantung akut; hati-hati dengan iskemia koroner
|
3
|
Fenoldopam mesylate
|
0,1-0,3 μg/kg per menit IV infuse
|
< 5 menit
|
30 mrnit
|
Takikardi, headache, nausea,
kemerahan
|
Most hypertensive emergencies;
hati-hati dengan glaucoma
|
4
|
Nitrogliserin
|
5-100 μg/menit IV infuse
|
2-5 menit
|
5-10 menit
|
Headache, muntah, methemoglobinemia
tolerance dengan penggunaan jangka panjang
|
Iskemia koroner
|
No
|
Obat
|
Dosis
|
Onset
kerja
|
Durasi
kerja
|
Adverse
effects
|
Special
indication
|
5
|
Enalaprilat
|
1,25-5 mg setiap 6 jam IV
|
15-30 menit
|
6-12 jam
|
Precipitous fall in pressure high
rennin status; respons bervariasi
|
Acute left ventrikel failure;
hindari pada infark miokard akut
|
6
|
Hidralazine hydrochloride
|
10-20 mg IV
10-40 mg IM
|
10-20 menit IV
20-30 menit IM
|
1-4 jam IV
4-6 jam IM
|
Takikardi, kemerahan, headache,
vomit, aggravation of angina
|
eklampsia
|
Adrenergik inhibitor
|
||||||
1
|
Labetalol hydroclorida
|
20-80 mg IV, bolus setiap 10 menit
0,5-2mg/menit IV infuse
|
5-10 menit
|
3-4 jam
|
Vomit, scalp tingling,
bronkokonstriksi, dizziness, nausea, heart block, hipotensi ortostatik
|
Most hypertensive emergency kecuali
gagal jantung akut
|
2
|
Esmolol hidroklorida
|
250-500 μg/kg/menit IV bolus
kemudian 50-100 μg/kg/menit
|
1-2 menit
|
10-30 menit
|
Hipotensi, nausea, asma, blok
jantung derajat 1, gagal jantung
|
Diseksi aorta, perioperative
|
3
|
Pentolamine
|
5-15 mg IV bolus
|
1-2 menit
|
10-30 menit
|
Takikardi, kemerahan, headache
|
Katekolamin yang berlebihan
|
The vicious circle
RAA system
ACEI dan ARB menyebabkan kompensasi peningkatan PRA
Direct Renin Inhibitor bekerja menghambat pada aktivasi Renin
System dan menetralkan peningkatan PRA
Tidak seperti ACEI dan ARB, aliskiren menurunkan angiotensin I,
angiotensin II dan PRA
Ang I
|
Ang II
|
Renin
|
PRA
|
|
ACEI
|
meningkat
|
menurun
|
meningkat
|
meningkat
|
ARB
|
meningkat
|
meningkat
|
meningkat
|
meningkat
|
Aliskiren
|
menurun
|
menurun
|
meningkat
|
menurun
|
Reseptor pro rennin dapat memainkan peranan penting dalam penyakit
kardiovaskular
Diabetes dan hipertensi meningkatkan resiko penyakit
kardiovaskular dan CKD
JNC VII : CVD risk factor
-
Hipertensi
-
Rokok
-
Obesitas (BMI >30kg/m2)
-
Physical inactivity
-
Dislipidemia
-
DM
-
Mikroalbuminuria
-
Perkiraan GFR >60 ml/menit
-
Umur (laki-laki >55 tahun, wanita > 65
tahun
-
Family history of premature CVD (laki-lak
>55 tahu, wanita >65 tahun)
Component of cardio-renal syndrome (CRS)
RAAS berperan pokok dalam mengontrol TD
Chronic RAS may contribute to a vicious cycle of RAS upregulation
EHS/ESC Guidelines
Langganan:
Postingan (Atom)